Monumen Kuntilanak - Penistaan Icon Kalbar


Hari ini hari kamis jarum jam sudah menunjukkan 10.20 malam, apa? iya ini malam Jumat !

Sedang asik membuka akun facebook lewat smartphone jadul saya tiba-tiba ada teman dunia maya yang membagi tautan salah satu berita viral tentang sosok perempuan, huss bukan! bukan yang pakai motor matic itu.... kalau yang itu kabarnya sudah dijemput keluarganya bersama dinas sosial daerah asalnya dipulau Jawa sana.

Ini tentang sosok perempuan yang legendaris dan sedikit menakutkan, menurut cerita rambutnya panjang dan berpakaian serba putih kalau berjalan konon tidak jejak ditanah dan jika muncul sering tertawa melengking khas (jadi sedikit horor) demikian cerita tentang Kuntilanak yang sudah saya dengar sejak kecil.

Berita tentang wacana pembangunan monumen Kuntilanak sebenarnya sudah saya ketahui sejak beberapa hari lalu melalu media sosial juga, tapi tidak terlalu menarik perhatian karena saya pikir itu hanya wacana lucu-lucuan saja seperti lelucon yang sering pemerintah tunjukkan belakangan ini lewat kebijakan-kebijakan yang tidak lucu. seperti menaikkan BBM non subsidi lalu bilang masyarakat miskin tidak akan terpengaruh karena harga premium tidak naik, sampai disini tidak ada yang salah. tapi coba perhatikan SPBU khusunya di Pontianak BBM jenis premium lebih sering tidak ada! kita seperti dipaksa beli BBM non premium yang tidak bisa kita protes kenaikan harganya, oh iya kendaraan saya masuk kategori yang boleh konsumsi BBM subsidi loh ya...

Sungguh, saya serius!  berapa hari terakhir saya benar-benar merasa ini guyonan atau baru sekedar wacana pembuka dinamika awal tahun 2017, makanya begitu dapat tautan dari salah satu media yang memurut saya bisa dipercaya dan kredibel, saya benar-benar terperanjat.

Adalah Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat Bapak Kartius yang mengungkapkan langsung bahwa pihaknya serius dan ini bukan cuma wacana saja. Bahkan saat ini wacana pembangunan monumen Kuntilanak tersebut telah sampai pada tahap survei dan pemilihan lokasi serta telah siap dengan rancangan desain bangunannya yang rencananya akan dibuat setinggi 100 meter, wow! ini akan menjadi bangunan tertinggi di Pontianak bahkan mengalahkan tower telkom

Alasannya sederhana selain dikait-kaitkan dengan asal usul nama kota Pontianak juga menekankan agar menarik minat wisatawan yang muaranya akan menghasilkan pendapatan yang akan digunakan untuk membangun daerah.
Berikut linknya http://equator.co.id/kartius-bersikukuh-bangun-tugu-kuntilanak/
(saya sarankan yang belum baca beritanya agar dibaca dulu baru lanjut kebawah)

Untuk meyakinkan diri beberapa kali saya mengulang kabar tersebut, namun seperti ramai teman-teman netizen Pontianak saya masih gagal paham atas di pilihnya  mba Kunti untuk menjadi "the new icon" Pontianak dengan dalih meningkatkan pendapatan daerah sebagai sebagi efek meningkatnya daya tarik wisata ke monumen hantu wanita berambut panjang ini.

Menjadikan daya tarik wisata sebagai alasan pembagunan monumen Kuntilanak di Pontianak adalah pelecehan terhadap pembangunan dunia pariwisata kalbar itu sendiri! Kurang banyak apa destinasi wisata di kalbar, baik berupa alam maupun monumen-monumen bersejarah?
(Secara kuantitas) tidak ada yang kurang! Yang kurang adalah perhatian! Jika benar ada anggarannya kenapa tidak maksimalkan untuk memperbaiki sarana dan prasarana destinasi wisata yang ada?

Jikapun harus membangun kenapa pilihannya harus Kuntilanak, (meminjam kata yang lagi kekinian) ini bentuk "Penistaan" nyata terhadap banyak Icon Kalbar yang mempunyai nilai sejarah dan edukasi maupun bernilai sosio kultural  yang tentu Kadisporapar Kalbar tidak perlu digurui untuk ini.

Apa benar orang akan datang ke pontianak hanya karena mau mengunjungi tugu atau Monumen Kuntilanak yang kabarnya akan dibuat setinggi 100m? Rasanya tidak! jikapun Kuntilanak dianggap unik, Keunikan hanyalah satu dari begitu banyak faktor yang mempengaruhi keputusan wisatawan mengunjungi suatu daerah, salah satu faktor lainnya adalah sarana dan prasarana pendukung. (kebetulan skripsi saya dulu tentang marketing mix pariwisata hehe)

Oh iya, mengenai bangunan yang tingginya 100 meter dengan fasilitas pengunjung bisa keatas untuk melihat pemandangan kota Pontianak dari ketinggian sehingga tidak perlu keliling.  Saya punya dua catatan untuk ini; Pertama, Mau bangun monumem apapun dengan tinggi dan fasilitas sejenis pasti pengunjungnya ramai (minimal untuk selfi hehehe), meskipun bentuk bangunannya cuma berupa pohon kering dan kita gunakan sedikit cocokologi kemudian  dinamakan monumen "kayu mati" sebagai simbol sudah habisnya hutan di kalbar atau Monumen tiang listrik sebagai simbol listrik sering padam. Saya jamin akan ramai pengunjung apalagi disekitarnya dilengkapi fasilitas pendukung misalnya transportasi dari dan ke monumen lancar, lingkungan bersih dan nyaman, banyak wahana permainan sampai adanya "traditional kuliner station".
Kedua, Mengharap wisatawan stay dimonumen Kuntilanak itu kontraproduktif dengan semangat menghasilkan uang dari wisatawan padahal makin banyak mereka keliling itu makin baik buat daerah yang  dikunjungi, artinya makin banyak uang yang beredar di daerah kita yang pada akhirnya menghidupkan roda ekonomi.

kadang untuk berinovasi kita memang harus berfikir out of box untuk mendapatkan hal unik bahkan siap-siap dibilang aneh dan saya harap Kadisporapar Kalbar tidak kehabisan List Icon "Aneh" Kalbar khususnya Pontianak untuk dijadikan monumen, sehingga tidak harus memaksakan ide Aneh membangun Monumen Kuntilanak di Pontianak.

Ditulis pada malam jumat hingga tengah malam dirumah komplek tak jaoh dari kuburan dengan perasaan sedikit "aneh"


Salam si aBank

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Monumen Kuntilanak - Penistaan Icon Kalbar"

  1. siap-siap jak di demo same antu-antu yang lain, minta buatkan patung juak

    ReplyDelete

11111111111111