Produktif ditengah Pandemi
Dipenghujung tahun 2019 dunia dikejutkan dengan laporan dari negeri tirai bambu China tentang wabah yang menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Kejadian luar biasa ini pada Desember 2019 belakangan diketahui akibat Coronavirus
jenis baru, kemudian diberi nama Severe
Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan menyebabkan
penyakit Coronavirus Disease-2019
(COVID-19).
Dalam hitungan hari wabah yang teridentifikasi
pertama kali di Kota Wuhan ini pun menyebar keseluruh penjuru dunia, bahkan
pada 11 Maret 2020 Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa virus corona yang tengah merebak
dikategorikan sebagai pandemi global.
Di Indonesia kasus pertama Covid-19 diumumkan langsung oleh Presiden
Jokowi pada 2 Maret 2020 yang menimpa seorang Ibu (64 hatun) dan putrinya (31
tahun) setelah berinteraksi dengan WNA Jepang beberapa hari sebelumnya.
Dunia benar-benar dikagetkan dengan munculnya wabah yang
menular begitu cepat dengan sebaran yang sangat luas dalam waktu singkat dan
korban yang sangat masif, sementara itu Vaksin untuk pencegahan maupu
pengobatannya belum ditemukan karena Corona Virus ini merupakan jenis baru yang
berbeda dengan sebelumnya.
Untuk
mengurangi kemungkinan penyebaran virus Corona yang mudah menular ini,
pemerintah Indonesia dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan
masyarakat untuk menjaga jarak aman dengan orang lain melalui physical
distancing.
Physical distancing atau pembatasan jarak fisik adalah upaya yang dilakukan untuk
mengendalikan penyebaran infeksi virus Corona dan mencegah COVID-19. Saat menjalani physical
distancing, masyarakat diminta untuk tidak bepergian ke tempat yang ramai,
misalnya mal, restoran, pasar, serta gym, bahkan ke kantor atau tempat kerja.
Dibeberapa
negara bahkan menerapakan Karantina wilayah baik secara total maupun parsial
yang menyebabkan hampir seluruh aktivitas sehari-hari, Pemerintah Indonesia
sendiri menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk daerah-daerah
dengan tingkat penyebaran yang tinggi.
Kondisi
tersebut memaksa perusahaan-perusahaan dan hampir seluruh lembaga baik
pemerintah maupun swasta menerapkan aktivitas bekerja dari rumah atau dikenal
dengan istilah WFH (Work From Home) sebagai sebuah solusi agar aktivitas usaha
dan roda organisani tetap berjalan ditengah ancaman wabah yang semakin meluas.
Meski terdengar
menyenangkan karena WFH artinya
kita bisa hemat biaya transportasi, terhindar dari kemacetan, desak-desakan di
transportasi umum, kenyataannya banyak yang justru mengeluhkan cara bekerja
satu ini.
Salah satunya adalah
produktivitas yang ditakutkan menurun. Ketika berada di rumah, kita cenderung
lebih suka menghabiskan waktu di kasur, bersantai, sekaligus dituntut
untuk multitasking karena
bekerja sambil membereskan rumah, belum lagi perlunya penyesuaian terhadap
tools dan teknologi pendukung seperti aplikasi dan jaringan internet yang
memadai.
Untuk memastikan semua
kegiatan dan usaha dapat berjalan baik berikut beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam menjalankan aktivitas ditengah pandemi yang masih terus
menyebar ditengah-tengah kita.
Patuh
dan Disiplin, penyebaran corona virus ini dapat kita
minimalisir jika semua orang mau mematuhi aturan dan protokol kesehatan yang
telah ditetapkan oleh pemerintah, jika kantor atau perusahaan tempat kita
bekerja memberlakukan WFH itu bukan berarti kita dapat seenaknya bersantai
karena tidak awasi langsung oleh atasan apalagi menganggapnya sebagai liburan,
tetap lakukan pekerjaan dengan disiplin yang sudah menjadi tugas dan
tangggungjawab kita dengan baik.
Atur
Jadwal dan Klasifikasikan Pekerjaan, bagi pekerja kantoran
biasanya sudah diatur pembagiannya dengan baik oleh bagian Kepegawaian atau
HRD, lakukan pekerjaan dengan baik seperti biasa, hanya saja kali ini tidak
dilakukan dikantor, dahulukan pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya penting dan
mendesak serta tetap berkomunikasi dengan dengan tim maupun atasan agar selalu
update jika ada arahan, jika tidak mendesak tunda pekerjaan yang mengharuskan
pertemuan/ interaksi fisik.
Ciptakan
Tempat Kerja yang Nyaman, bagaimanapun ruang tempat kerja
harus memberikan kenyamanan untuk mendukung produktivitas kerja dan terhindar
dari rasa jenuh karena kebiasaan selama ini berinteraksi dengan dunia luar
harus dirubah, jika masih memungkinkan ada ruangan khusus buat bekerja tentu
lebih baik, namun setidaknya ruangan tempat bekerja harus memperhatikan
beberapa hal seperti sirkulasi udara yang cukup, jauh dari kebisingan, hindari
ruang TV karena akan mengganggu fokus pekerjaan dan yang pasti harus bersih.
Siapkan
Perangkat Pendukung Aman, ditengah pandemi global sekarang
ini teknologi informasi menjadi salah satu hal yang mau tidak mau harus
dikuasai guna mendukung aturan social distancing maupun phisical distancing,
ini menjadi tantangan tersendiri bagi sebagian orang yang belum familiar
menggunakannya, maksimal perangkat (device) ponsel pintar atau Personal
Computer (PC) maupun Laptop yang kita miliki untuk mendukung pekerjaan
sehari-hari, cukup banyak pilihan yang bisa kita gunakan dengan menyesuaikan
dengan kebutuhan pekerjaan. Gunakan aplikasi yang direkomendasikan oleh kantor,
jika kantor/ perusahaan memberikan kebebasan maka pilih aplikasi terpercaya
terutama dari segi keamanan data, kita tentu tidak mau pekerjaan kita apalagi
yang bersifat rahasia bocor kepihak lain yang tidak bertanggungjawab.
Memanfaatkan
Waktu Luang, anjuran pembatasan aktivitas luar
rumah memungkinkan kita mempunyai tambahan waktu luang lebih banyak daripada
biasanya, hal ini seyogyanya dapat dimanfatkan untuk meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan yang pada akhirnya mendukung produktivitas sesuai dengan
profesi dan pekerjaan kita, cukup banyak pilihan dalam upaya meningkatkan
kapasitas diri seperti Seminar online, Diskusi Online/Webinar, kursus online,
kegiatan tersebut banyak ditawarkan mulai dari yang gratis hingga berbayar.
Belum ada yang tahu
kapan wabah covid-19 ini akan berakhir, tetapi kita harus memastikan tetap
memegang teguh semangat Profesionalisme dan Integritas ditengah segala keterbatasan
dan pembatasan yang ada termasuk didalamnya mematuhi semua protokol kesehatan
agar kita terhindar dan tidak menjadi orang yang menyebarkan viris mematikan
ini(awe).
Keterangan: Tulisan saya ini sebelumnya telah dimuat di Majalah M-PRO BPSDM Provinsi Kalimantan Barat Edisi III-Juni 2020 dengan Judul "Tetap Produktif Selama Covid-19"
0 Response to "Produktif ditengah Pandemi"
Post a Comment